~Cerita di bawah hanya cerita fiksi karangan saya. Apabila ada kesamaan
cerita dkk, itu hanya kebetulan dan mohon dimaklumi saja~
Seorang anak TK ditanya tantenya.
Tante : “Adek, kalau udah besar,
cita-citanya mau jadi apa?”
Anak (setelah mikir-mikir dulu) :
“Dokter!”
Dua tahun kemudian, anak itu
ditanya oleh pamannya ketika SD.
Paman : “Apa cita-citamu setelah
besar nanti, Nak?”
Anak : “Aku mau jadi dokter!!”
Kakak Kelas : “Bocah, lo pengen
jadi apa kalau udah gede nanti?”
Anak : “S-Saya mau jadi dokter,
kak.”
Setelah lulus SMP, anak tersebut
ditanya lagi oleh gurunya ketika kelas dua SMA.
Guru : “Nak, apa jurusan yang kaupilih?”
Anak : “Saya pilih IPA, Pak.”
Guru : “Kenapa?”
Anak : “Saya mau jadi dokter,
Pak.”
Dan setelah bertahun-tahun,
akhirnya tante anak itu yang sudah lama tidak berkunjung, berkunjung ke rumah
anak itu. Ia bertanya lagi.
Tante : “Hei, Nak! Sudah besar
kamu, ya. Apa pekerjaanmu sekarang?”
Anak (sambil cengar-cengir) :
“Aku nganggur, Tante.”
_____________________________
_____________________________
Biasanya kalau kita ditanya
cita-cita, pasti kita ngejawab pekerjaan yang banyak dipilih orang. Entah itu dokter, guru, perawat, pilot, malahan
sampai astronot. Biasanya anak-anak
memilih cita-cita itu karena memang udah
dari sononya—entah karena mereka tahu dari iklan di TV, atau karena mereka udah
sering mendengar kata-kata itu. Dan sampai seterusnya, biasanya mereka selalu
bilang itu-itu aja. Kenapa? Karena banyak anak-anak yang nggak tahu cita-cita
mereka, atau karena mereka mendadak ditanya cita-cita, dan secara spontan menjawab
profesi-profesi tersebut.
Seperti saya. Saya sering ditanya apa cita-citanya, gedenya pengen jadi apa, dan bla-bla. Tapi pada akhirnya saya menjawab dengan apa yang orang lain harapkan (paling sering dokter). Padahal aslinya, sampai sekarang saya masih bingung dengan apa yang saya inginkan. Kadang-kadang saya pengen jadi penulis, kadang-kadang pengen jadi guru, macam-macam. Tergantung keadaannya.
Lanjut lagi, tapi ketika sudah dewasa,
ternyata apa yang kita bilang di masa lalu itu kadang kala nggak terbukti.
Kayak cerita fiksi akal-akalan saya di atas, si Anak dari TK sampai SMA bilang
kalau cita-citanya adalah dokter, namun kenyataannya ia jadi pengangguran.
Namun, ada juga cita-cita yang
terwujud. Kalau si anak benar-benar berusaha dan ‘itu’ memang cita-citanya,
pasti bakalan terwujud. Kuncinya
adalah berdoa, kerja keras, dan kemauan.
Gaje, ya? Memang.
__________
Bagi yang mau copy-paste, izin dulu dan cantumkan ya~!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar