Kamis, 26 April 2012

Tipikal Pilihan Hidup

~Cerita di bawah hanya cerita fiksi karangan saya. Apabila ada kesamaan cerita dkk, itu hanya kebetulan dan mohon dimaklumi saja~

Seorang anak TK ditanya tantenya.  
Tante : “Adek, kalau udah besar, cita-citanya mau jadi apa?”
Anak (setelah mikir-mikir dulu) : “Dokter!”

Dua tahun kemudian, anak itu ditanya oleh pamannya ketika SD.
Paman : “Apa cita-citamu setelah besar nanti, Nak?”
Anak : “Aku mau jadi dokter!!”

Setelah lulus SD, anak itu ditanya oleh...
kakak kelasnya ketika MOS SMP sedang berlangsung. 
Kakak Kelas : “Bocah, lo pengen jadi apa kalau udah gede nanti?”
Anak : “S-Saya mau jadi dokter, kak.”

Setelah lulus SMP, anak tersebut ditanya lagi oleh gurunya ketika kelas dua SMA.
Guru :  “Nak, apa jurusan yang kaupilih?”
Anak : “Saya pilih IPA, Pak.”
Guru : “Kenapa?”
Anak : “Saya mau jadi dokter, Pak.”

Dan setelah bertahun-tahun, akhirnya tante anak itu yang sudah lama tidak berkunjung, berkunjung ke rumah anak itu. Ia bertanya lagi.
Tante : “Hei, Nak! Sudah besar kamu, ya. Apa pekerjaanmu sekarang?”
Anak (sambil cengar-cengir) : “Aku nganggur, Tante.”

_____________________________

Biasanya kalau kita ditanya cita-cita, pasti kita ngejawab pekerjaan yang banyak dipilih orang. Entah itu dokter, guru, perawat, pilot, malahan sampai astronot. Biasanya anak-anak memilih cita-cita  itu karena memang udah dari sononya—entah karena mereka tahu dari iklan di TV, atau karena mereka udah sering mendengar kata-kata itu. Dan sampai seterusnya, biasanya mereka selalu bilang itu-itu aja. Kenapa? Karena banyak anak-anak yang nggak tahu cita-cita mereka, atau karena mereka mendadak ditanya cita-cita, dan secara spontan menjawab profesi-profesi tersebut.

Seperti saya. Saya sering ditanya apa cita-citanya, gedenya pengen jadi apa, dan bla-bla. Tapi pada akhirnya saya menjawab dengan apa yang orang lain harapkan (paling sering dokter). Padahal aslinya, sampai sekarang saya masih bingung dengan apa yang saya inginkan. Kadang-kadang saya pengen jadi penulis, kadang-kadang pengen jadi guru, macam-macam. Tergantung keadaannya.

Lanjut lagi, tapi ketika sudah dewasa, ternyata apa yang kita bilang di masa lalu itu kadang kala nggak terbukti. Kayak cerita fiksi akal-akalan saya di atas, si Anak dari TK sampai SMA bilang kalau cita-citanya adalah dokter, namun kenyataannya ia jadi pengangguran.

Namun, ada juga cita-cita yang terwujud. Kalau si anak benar-benar berusaha dan ‘itu’ memang cita-citanya, pasti bakalan terwujud. Kuncinya adalah berdoa, kerja keras, dan kemauan.

Gaje, ya? Memang. 

__________
Bagi yang mau copy-paste, izin dulu dan cantumkan ya~!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar