Kamis, 26 April 2012

Tema-tema yang Banyak Dipergunakan di dalam Novel/Cerpen Romance

Halo, semua~! Konbanwa~! (berhubung saya nulisnya malem)

Ehem, kali ini saya mau membahas tentang tema-tema yang banyak dipergunakan penulis dalam suatu cerpen atau novel. Saya cuma akan bahas novel-novel atau cerpen-cerpen bergenre romance, teenlit, remaja, dan kawan-kawannya (berhubung saya seringnya baca yang  bergenre itu).

Oke, langsung aja.

(Tema-tema di bawah nggak sesuai urutan ya)

1.       Cinta segitiga
     Tema kayak gini memang udah banyak banget...
beredar. Entah di novel, cerpen, sinetron, bahkan komik (yang berarti anime juga). Tema cinta segitiga...
mengangkat kisah tentang cewek yang dikejar-kejar maupun dicintai oleh dua cowok atau lebih (bisa juga kebalikannya). Bagi kalian yang sering membaca novel teenlit/metropop, pasti mengerti maksud saya, kan? Untuk contoh novelnya, saya nggak bisa sebutkan satu persatu—berhubung banyaknya novel yang memakai tema ini.

2.       Cewek Nyamar jadi Cowok (atau kebalikannya)
    Kalau tema seperti ini, memang lebih banyak dipakai dalam komik. Tapi tak jarang novel/cerpen memakai tema seperti ini. Tema di atas menceritakan tentang cewek yang menyamar jadi cowok (atau sebaliknya). Biasanya karena suatu alasan. Alasan yang paling banyak saya temui (setidaknya yang saya ketahui), adalah karena si tokoh utama ingin bersekolah di sekolah khusus cowok/cewek, entah karena keinginan sendiri (misalnya ingin dekat dengan cewek/cowok yang diincar), karena paksaan, ataupun karena ketidak-sengajaan. Saya nggak tahu novel-novel apa aja yang mengusut tema ini, tapi ada satu komik yang saya tahu, yaitu Ouran High School Host Club-nya Bisco Hatori

3.       No Name (?)
     Saya kurang bisa menamai tema yang seperti ini. Biar saya jelaskan. Tema yang saya maksud adalah tema yang mengangkat cerita tentang si tokoh utama yang jatuh cinta pada seorang cewek/cowok. Dan setelah bla-bla-bla, akhirnya mereka jadian (atau apapun lah itu. Bisa mengetahui saling menyukai, dan lain-lain. Intinya, happy ending). Dan karena ‘sesuatu’, mereka mengetahui bahwa mereka adalah saudara kandung (entah apapun yang penulis sajikan sebagai alasannya). Kalian mengerti maksud saya? Sebagai contoh, novel berjudul Autumn In Paris karya Ilana Tan.

4.       Tokoh Utama Berpenyakit Berat
     Ya, kalian tahu. Entah apa cerita yang disajikan, pada akhirnya kita mengetahui bahwa si tokoh utama (atau tokoh pembantu yang berpengaruh pada jalan cerita) memilik penyakit yang berat. Mau tahu seperti apa? Yang paling banyak saya temui adalah penyakit kanker darah, kanker otak atau penyakit jantung (tidak menutup kemungkinan penyakit lain, ya!). Tema seperti ini banyak saya temui.

Saya hanya akan mengusut tema-tema di atas dulu (berhubung saya sendiri kebingungan menentukan tema apa lagi yang banyak dipergunakan oleh penulis).

1.              Oke, untuk tema cinta segitiga, kita tahu banyaknya novel/cerpen yang memakai tema ini—entah sebagai plotnya maupun sub-plot—dan banyak juga yang terkenal. Tapi ada beberapa novel yang menyajikan tema seperti ini, namun isinya cenderung membosankan. Membosankan kenapa? Ya, banyak alasannya. Entah karena tema yang udah banyak dipakai, atau karena penulis menyajikannya datar-datar saja, konflik yang itu-itu aja, dll.

2.     Lalu tema cewek nyamar jadi cowok (atau kebalikannya). Hmm, saya nggak bisa terlalu berkomentar tentang tema CNJC (cewek nyamar jadi cowok), karena saya sendiri lupa (atau belum pernah) membaca novel dengan tema CNJC. Ada yang tahu novel apa aja dengan tema ini?

3.         Tema ‘no name’. Apa pikiran kalian tentang ini? Incest? Ups XD. Oke, untuk yang ini, saya pernah baca novelnya. Biasanya, untuk tema seperti ini, ceritanya pasti akan berubah menjadi sad-ending (dikarenakan mereka ternyata bersaudara, dan ‘cinta antara saudara’ itu tentu aja nggak boleh XD). Dan novel seperti ini akan menguras air mata (pengalaman saya. Ohohoho). Biasanya penulis dalam negeri akan menulis ending yang terburuk—entah salah satunya meninggal, pergi ke luar negeri, dkk. Kenapa ending yang terburuk? Tentu saja. Penulis dalam negeri (jangan samakan dengan luar negeri) tentu tidak mungkin membuat kedua saudara itu bersama. Berbeda dengan luar negeri. Pernah membaca manga Boku wa Imouto ni Koi Suru? Ya, ini incest (sesuai judulnya). Di luar negeri, bisa saja mereka membuat ending yang bahagia untuk kedua saudara itu. Mereka berbeda kultur dengan kita. Ingat, oke?

        Namun ada juga novel dalam negeri yang bertema ‘no name’ yang memiliki happy ending (saya pernah baca). Ups! Jangan pikir cerita kedua saudara itu menjadi ‘happy ending’ dengan ending ‘incest’, ya~! Tidak, maksud saya bukan ‘happy’ dengan maksud seperti itu. Maksud saya adalah, (dalam hal ini, saya akan memakai cerita dalam sebuah novel yang pernah saya baca) sang ketiga tokoh utama (dalam novel ini, kedua tokoh utama cowok kakak beradik, sedangkan tokoh utama cewek pada ‘awalnya’ hanya teman mereka biasa, namun karena ‘sesuatu’ diketahuilah bahwa mereka bertiga kakak-adik) akhirnya hidup sebagai kakak-adik dengan ‘membuang’ rasa suka masing-masing. Dengan cara yang benar-benar ceria. Seperti tak ada yang pernah terjadi di antara mereka.

        Oke, bukannya ingin me-review buku ini, namun sungguh—hal seperti ini akan menjadikannya bad-ending. Novel ini ditutup dengan adegan ceria di mana masing-masing tokoh menganggap si tokoh cewek sebagai adiknya. Pertanyaan saya, mengapa rasa suka bisa dihilangkan dalam sekejap begitu? (maaf kalau spoiler. Karena itu, saya tidak akan menulis judul bukunya)

        Akhirnya, saran saya untuk tema ‘no name’ adalah yang terbaik dengan sad-ending. Boleh saja memakai happy-ending, namun harus disusun secara apik dan nggak membuat ceritanya jadi ‘incest’. Ups.

4.         Untuk tema dengan tokoh utama berpenyakit berat, yah, udah banyak banget novel/cerpen dengan tema ini. Kadang-kadang kita bosen juga baca dengan tema ini. Apalagi kalau penyakitnya itu-itu aja (kanker darah, kanker otak). Tapi banyak juga novel-novel yang laris karena tema ini. Biasanya cerita dengan tema seperti ini, memiliki ending yang menyedihkan. Ya, kalian tahu, kan? Tokoh utama mati dalam operasi, atau tokoh utama mati karena ini, karena itu, bla-bla-bla. Atau kebalikannya. Si tokoh utama tetap hidup (ambil contoh cerita yang tokoh utamanya butuh donor organ) karena mendapat donor dan operasinya berhasil, namun ternyata ‘pendonor’nya malah mati (dan yang lebih miris lagi karena si ‘pendonor’ itu adalah orang yang disukai/pacarnya tokoh utama)

        Dan pada akhirnya, si penulis berhasil membuat kita menangis.

        Tapi ada juga yang nggak. Kadang-kadang kita malah bosen dengan tema kayak gini (seperti yang saya tulis tadi) karena ceritanya kadang-kadang nggak masuk akal. Ambil contoh, cerita yang pendonornya mati. Kalian mengerti? Tidak masuk akalnya karena pengorbanan yang nggak masuk di akal itu. Bagaimana bisa pendonor mengorbankan hidupnya sampai mati gitu? Cinta mati?

        Oke, itu bukan point pentingnya. Menurut saya, cerita dengan tema seperti ini bisa menjadi sangat bagus kalau penulis menulisnya dengan logika yang benar, cerita yang menyentuh, dan ide yang baru. Namun bisa menjadi sangat buruk jika ditulis tanpa logika, dan ide yang itu-itu aja.

Yah, itu aja sih. Ini hanya menurut saya, loh.

--Maaf banget kalau tulisan ini menyinggung pihak-pihak tertentu. Maaf banget!—

Kalau mau copy-paste, izin dulu ke saya dan cantumkan, ya~!

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Posting kamu tentang buku novel, komik dll git, aku males baca soalnya aku ga suka baca kaya gitu HEHEHEHE :=), tapi keren ko XD eh iya jangan lupa komen blog aku juga ya git.. :) maaf git komentar yang diatas dihapus soalnya ada typonya #plak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, nggak. Kalau yang ini khusus untuk kekom (situs nulis2 gitu). Kalau yang biasa, aku nggak nulis yang kayak gini kok~! Ahaahhaha~!

      Hapus
  3. eto... contoh komik tema 4 itu apa ajah? Ada yang lain selain boku no hatsukoi wa kimi ni sasagu? Aku butuh referensi nih... -,-

    BalasHapus
  4. saya lagi bikin novel dengan tema yang ke 1
    kira2 ngebosenin ga yah? tapi cerita dari tokoh
    bener-bener beda dari novel yang lain
    kira-kira ada masukan gak biar gak ngenbosenin
    makasih :)

    BalasHapus