Nama Buku : 7 Hari Menembus Waktu
Pengarang : Charon
Tebal : 176 Halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Maret 2010
Tada! Novelnya Mbak Charon! Saya suka banget sama novel-novelnya Mbak Charon. Yang ini, sama yang 3600 Detik. Hm, kayaknya judulnya selalu berhubungan dengan waktu ya?
Marissa kesal banget sama semua orang! Michael, pacarnya, tiba-tiba mutusin Marissa dan berpaling ke Selina!! Urght!! Selina! Ya, Selina! Musuh bebuyutan Marissa. Selina yang sombong dan pinter ngebohong itu ngerebut Michael. Lalu, Marissa harus ketemu mereka lagi. Pasalnya, Marissa dan orangtuanya, akan menghadiri pesta di Gedung Albatross. Hm?
Mami dan Papinya lagi. Sama sekali nggak ngertiin keadaan Marrisa. Mereka nggak memperdulikan Marissa yang lagi sedih. Marissa nangis lagi. Lalu, Marissa malah mengeluarkan unek-uneknya di depan sebuah lukisan. Sinting, ya? Terus, habis itu, ada gempa. Dan... eng ing eng... Marissa terlempar ke masa 20 tahun yang lalu..
Gimana bisa? Lukisan itu? Marissa bingung.
Lalu, Marissa yang putus asa nggak melihat siapapun di Gedung Albatross, menyelamatkan seorang anak kecil yang hampir ketabrak mobil. Namanya William. William. Anak kecil umur 8 tahun, yang sama sekali dingin, sok pinter (padahal memang pinter), dewasa, dan sama sekali nggak percaya sama cerita Marissa. Ya iyalah! Mana ada anak kecil yang ngedenger cerita kakak-kakak yang baru dikenalnya, terus bilang dia berasal dari masa depan? 2008? Padahal di masa William itu, tahunnya itu masih tahun 1988.
Dan setelah memohon-mohon kepada William, Marissa akhirnya boleh juga menginap dan makan di rumah William. Tapi, Marissa yng nggak bisa ngerjain urusan rumah tangga, dan cuma bisa makan banyak doang, akhirnya menjadi supir pribadinya William (nyupir sepeda maksudnya) yang mengantarnya ke tempat les.
Dan ternyata, pada tahun itu, Papi dan Mami Marissa sama sekali belum pacaran! Berarti Marissa nggak bisa lahir?
Akhirnya, Marissa membantu papinya--Ferry--untuk mendekati Mami Marissa, Diana. Setelah perjuangan yang cukup panjang (yee..), akhirnya Ferry berhasil pacaran dengan Diana! Horeee~!
Tetapi, belum segitu ceritanya. Marissa juga harus bisa mencairkan hati William dong... Mencairkan hati anak umur 8 tahun, yang dingin, dewasa, dan keranjingan les itu. Apalagi, William itu begitu, karena orangtuanya udah meninggal.
Terus, berhasil nggak ya, Marissa mencairkan hati William? Mengubahnya kembali agar bisa menikmati masa mudanya yang cuma sekali itu? Terus, berhasil nggak ya, Marissa menyatukan Ferry dan Diana yang hampir pisah selamanya itu? Terus, kalau Marissa kembali ke masa depan.. apa ya, yang akan menunggunya? Apakah dia akan bertemu lagi dengan William... yang sudah dewasa?
Dua puluh tahun yang lalu aku bertemu seorang gadis aneh. Aku tidak mengerti satu pun alat teknologi masa depan yang disebutkannya. Kini, semuanya masuk akal. Dia menyelamatkanku dan mengubah hidupku...
Kali ini aku tidak akan melepaskanmu pergi lagi. Aku akan menunggumu sampai kau siap...
Jadi, kau mau menghabiskan 36.500 makan malam berikutnya denganku...?
Oh, so sweet!! Saya suka banget sama novel ini!! Ceritanya keren! William juga waktu gedenya makin cakep aja!! Ahaahaha. Cuman, ada sedikit yang mengganjal di hati saya. Kenapa beda umur Marissa sama William 10 tahun? Kan jadinya William tua banget, gitu. Marissa 18 tahun, dan William 28 tahun. Kalau menurut saya sih, seharusnya, umurnya di deketin dikit. Misalnya beda empat tahun kek, atau paling bantet beda enam tahun...
Tapi nggak papa. Ganbatte Charon-neesan!!
Rate : 85
Tidak ada komentar:
Posting Komentar